Kamis, 21 Januari 2016

Mari Berhijrah, Saudara!

Oleh: Libasut Taqwa
Terus terang, saya tidak terlalu ambil pusing atas maraknya penyebaran dakwah akhir-akhir ini di berbagai wilayah Indonesia. Toh usaha-usaha itu merupakan bagian langsung dari ikhtiar manusia meneruskan risalah kenabian agar diterima siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Saya juga tak cukup kecewa apabila melihat misalnya dakwah mulai berubah orientasinya kepada hal-hal tidak wajar. Salah ini, salah itu. Tidak begini, tidak begitu. Bid’ah ini, bid’ah itu. Kafir ini, kafir itu. Jenggot benar, tidak jenggot tidak benar, dan lain sebagainya (semoga Anda sekalian paham aliran mana yang suka bicara hal khilafiyah seperti soal hidup-mati). Itu semua tidak lain saya anggap sebagai bagian dari variasi manusia dalam menyebarkan pengalaman dan ekspresi keagamaan masing-masing.