Oleh:
Marlaf Sucipto
Indonesia
Belajar Institute (IBI) pada Jumat (10/4) berdiskusi tentang “Islam dan
Kebudayaan Nusantara”. Menghadirkan Ahmad Siddiq sebagai pembicara utama.
Tulisan ini lahir karena Cak Siddiq—sapaan akrab Ahmad Siddiq, tidak
menyediakan tulisan dari sekian gagasannya di forum diskusi yang biasa dihelat
setiap minggu ini.
Cak Siddiq
memulai diskusi dengan menjelaskan cikal-bakal lahirnya Piagam Madinah di
Yastrib yang pernah diinisiasi oleh Muhammad sebagai Rosulallah—utusan
Allah/Tuhan. Piagam Madinah, sebagaimana dijelaskan Cak Siddiq, adalah sebuah
kesepakatan yang merangkul keberagaman saat itu, bukan memaksa keseragaman.
Piagam Madinah memuat semacam perlindungan atas golongan minoritas dalam mengerjakan
hal-hal yang diyakini baik, benar, dan indah. Piagam Madinah semacam deklarasi
untuk hidup damai, tentram, berprikemanusiaan, berprikeadilan di tengah
keragaman kultur, budaya, agama, dan etnis waktu itu. Piagam Madinah
mencerminkan terciptanya masyarakat madani; rukun, tentram, sejahtera di bawah
kepemimpinan Muhammad sebagai khalifah.