Oleh: M. Afif Zainurraziqien[1]
Ketika kita mempelajari konsep
ekonomi di suatu negara, terbesit pertanyaan di dalam fikiran kita. “Mengapa sebagian negara menjadi kaya,
sementara sebagian yang lainnya miskin?”. Jawaban secara spekulatif pasti
dapat kita jawab, namun perlu kiranya kita flasback
pada tahun 1776 ketika Adam Smith menerbitkan buku termasyurnya yang
berjudul An Inquiry into the Wealth of
Nations. Di dalam bukunya tersebut menjelaskan secara rinci bagaimana
negara dapat mencapai suatu kekayaan dalam ekonomi.
Sejak abad ke 18, para ahli
ekonomi telah menghasilkan berbagai penjelasan secara menyeluruh tentang
mengapa perekonomian tumbuh dan menjadi makmur. Spesialisasi, perkembangan tekhnologi
dan pembentukan modal (capital formation)
adalah beberapa faktor yang telah dianalisis oleh Smith. Selain itu Smith juga
menjelaskan bagaimana seharusnya negara miskin bisa mengatasi
’keterpurukan’-nya, salah satunya mengenai keadaan pasar yang harus berjalan
seimbang antara produksi, distribusi dan konsumsi, mengenai seharusnya
lembaga-lembaga bekerja efisien, serta mengenai jarak geografis suatu negara.
Selain mengatasi ‘keterpurukan’, Smith juga mengatakan negara tersebut bahkan
dapat menjadi pemimpin karena keunggulan produktivitasnya.