Jumat, 14 November 2014

Politik Lipstik

Oleh : Fawaid[1]

Pertama saya akan meluruskan terlebih dahulu tentang tema yang saya angkat pada kesempatan kali ini “Politik Lipstik”, dalam tema ini saya ingin menyampaikan bahwa beberapa tahun terakhir ini Indonesia memiliki tidak sedikit (untuk tidak mengatakan banyak) para politisi yang hanya mengandalkan komunikasi modus saja, janji-janji yang disampaikan mulai saat kampanye, sampai sukses menempati tempat yang strategis dalam kepemerintahan negeri ini. Misalnya Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Gubernur, Bupati sampai Kepala Desa. Mayoritas mereka janjinya selesai di mulut saja, miskin implementasi. Politik etik mereka sungguh sangat tidak nampak. Untuk paragraf selanjutnya, saya akan megupas tentang etika dalam berpolitik.

Rabu, 05 November 2014

Bupati Inspiratif Itu Berbagi Inspirasi Dengan Kita

Oleh: Marlaf Sucipto
Atas nama Indonesia Belajar (IB), pada Jumat, 3 Oktober 2014, kami berkesempatan untuk menememui Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, M. Si. di kantornya. Jl. Mas Tumapel No. 1 Bojonegoro. Pertemuan itu berawal dari surat yang kami kirimkan pada 23 Agustus 2014 lalu ke Kang Yoto—panggilan atas Drs. H. Suyoto, M. Si. Surat kami baru terkonfirmasi balik melalui handphone pada Senin 22 September 2014 melalui stafnya yang bernama Dian. Oleh staf tersebut kami dikabari bahwa Bupati berkehendak kami dapat ngilmu ke Bojonegoro pada Jumat, 19 September 2014. Berhubung sejak sejak 15 September 2014 saya dihubungi katanya tidak nyambung-nyambung, maka akhirnya jadwal pertemuan kami dengan Bupati inspritif itu di-re schedule ulang.  Pada Rabu, 1 Oktober 2014 saya dikonfirmasi lagi bahwa Bupati berkenan pada Jumat, 3 Oktober 2014.